Bingung. Deg2an. Takut. Seneng. Sedih. Takut kehilangan. Pasrah. Tangis...Itu yang gue rasain sekarang. Gue nggak mau ngapa2in saat ini. Gue hanya diem di kamar, nangis, ngelamun sambil dengerin musik. Gue nggak tahu apa yang harus gue lakuin saat ini. Gue nggak tahu. Gue berasa terjebak dalam satu ruangan yang gelap dan pengap.
Jangan untuk berteriak minta tolong untuk bernapas aja gue susah banget. Gue nggak tau apa kah gue harsu pasrah terjebak dalam ruangan itu atau gue berusaha tegar dan sabar mencari sumber cahaya yang bisa bawa gue pergi dari ruangan itu. Gue bener2 ngerasa bosen dengan keadaan gue.
Perasaan apa sih ini?Gue nggak ngerti. Apa karena senin ini gue udah UAN sampe2 gue ngerasa semua ini??Gue butuh temen ngobrol. Gue butuh tempat dimana gue bisa teriak sesuka hati gue. Sampe gue ngerasa lega dan tenang. Gue kangen sama temen2 gue. Gue kangen sama ketawa mereka.
Udah 2 hari ini kita nggak masuk sekolah. Tapi, gue ngerasa gue udah kangen banget sama mereka. Mereka lagi ngapain ya sekarang. Duh....gue kenapa sih. Ada apa sih sama diri gue saat ini??Oh!come on, dar. Bangun..Lo harus bangun. Lo nggak bisa gini terus. Lo jangan ngerasa ada beban..Semangat. Senyum..
Tapi, tetep nggak bisa. Nggak bisa. Perasaan gue nggak menentu banget saat ini..
Sintya, Yuno, Ade, Bisma, Kemal, Nanda, Dicky, Mukhlis, Widi, Bela, Acu, Gio, Roy, Dessy, Choery, Era, Gilang, Maylita, Yolanda, Fardhika, Ardi, Ima, Oscar, Darsy, Virnel, Shanti, Rayie, Nina, Tia, Silfi, Indah dan gue sendiri yang selalu menyimpan nama kalian dalam hati gue. Today, tomorrow and forever...Lovu u, guys..Miss u always....
Sabtu, 18 April 2009
Rabu, 15 April 2009
KETIKA PERPISAHAN ITU TERJADI DI ANTARA KITA...
Seorang gadis terlihat sedang membaca sepucuk surat yang ia temukan dalam sebuah kotak kecil di kamarnya. Dia membaca itu secara perlahan. Dia mencoba mengembalikan memorinya untuk kembali mengingat makna dari surat tersebut...
"hai...Aku tahu ketika kamu baca surat ku ini aku tidak akan ada lagi di sisimu. Aku sudah pergi jauh dari kehidupanmu. Aku ingin kamu mengingat kembali saat kita bersama. Ketika awal perkenalan kita, kamu masih terlihat sangat malu. Senyummu pun masih sangat pelit. Aku langsung berpikir,"wah!anak ini kelihatannya sombong."
Kamu tersenyum seadanya..Seolah2 tidak ada yang menarik bagimu. Sampai suatu saat kamu menegur ku untuk pertama kalinya. Rasanya anggapan ku selama ini tidak berarti apa2 sekarang. Seiring berjalannya waktu kita pun semakin dekat. Rasa "aneh" mulai tumbuh dalam diriku.
Semakin hari aku semakin tahu ternyata kamu anaknya asyik juga. Aku pun semakin tahu kamu tidak pelit senyum ya. Aku selalu berusaha untuk tertawa di depan mu. Agar kamu tahu kalau aku suka tertawa. Aku pun berpikir kalau aku sering membuatmu tertawa kamu akn merasa nyaman di dekat ku.
Saat kita mulai sms-an aku selalu bingung untuk membalasnya. Kamu selalu membuatku tersenyum dengan sms2 lucu mu. Tidak ada hari yang buruk bagiku ketika masih di dekatmu. Ada pertemuan ada pula perpisahan. . Sampai akhirnya perpisahan itu pun terjadi.
Aku sedih. Bingung. Marah. Semuanya campur aduk. Kenapa saat itu harus datang dengan cepat. Apakah tidak ada penawaran. Rasanya masih kurang bagiku menghabiskan waktu bersamamu. Kenyamanan yang aku dapat pun akhirnya harus sampai disini. Tapi, ketahuilah satu hal. Bahwa aku sayang kamu.
Biar pun waktu kita harus terhenti sampai disini tapi, hati ku tidak akan pernah berhenti mengalir untukmu. Karena aku tahu kamu lah yang terbaik untuk ku. Baik2 disana. Nanti aku akan datang untuk menjemputmu. Sabar ya..."
Sesaat kemudian datang seorang pria menjemput gadis tersebut. Untuk pergi bersama. Pergi menjemput kebahagiaan yang selama ini hilang dalam diri gadis tersebut.
"hai...Aku tahu ketika kamu baca surat ku ini aku tidak akan ada lagi di sisimu. Aku sudah pergi jauh dari kehidupanmu. Aku ingin kamu mengingat kembali saat kita bersama. Ketika awal perkenalan kita, kamu masih terlihat sangat malu. Senyummu pun masih sangat pelit. Aku langsung berpikir,"wah!anak ini kelihatannya sombong."
Kamu tersenyum seadanya..Seolah2 tidak ada yang menarik bagimu. Sampai suatu saat kamu menegur ku untuk pertama kalinya. Rasanya anggapan ku selama ini tidak berarti apa2 sekarang. Seiring berjalannya waktu kita pun semakin dekat. Rasa "aneh" mulai tumbuh dalam diriku.
Semakin hari aku semakin tahu ternyata kamu anaknya asyik juga. Aku pun semakin tahu kamu tidak pelit senyum ya. Aku selalu berusaha untuk tertawa di depan mu. Agar kamu tahu kalau aku suka tertawa. Aku pun berpikir kalau aku sering membuatmu tertawa kamu akn merasa nyaman di dekat ku.
Saat kita mulai sms-an aku selalu bingung untuk membalasnya. Kamu selalu membuatku tersenyum dengan sms2 lucu mu. Tidak ada hari yang buruk bagiku ketika masih di dekatmu. Ada pertemuan ada pula perpisahan. . Sampai akhirnya perpisahan itu pun terjadi.
Aku sedih. Bingung. Marah. Semuanya campur aduk. Kenapa saat itu harus datang dengan cepat. Apakah tidak ada penawaran. Rasanya masih kurang bagiku menghabiskan waktu bersamamu. Kenyamanan yang aku dapat pun akhirnya harus sampai disini. Tapi, ketahuilah satu hal. Bahwa aku sayang kamu.
Biar pun waktu kita harus terhenti sampai disini tapi, hati ku tidak akan pernah berhenti mengalir untukmu. Karena aku tahu kamu lah yang terbaik untuk ku. Baik2 disana. Nanti aku akan datang untuk menjemputmu. Sabar ya..."
Sesaat kemudian datang seorang pria menjemput gadis tersebut. Untuk pergi bersama. Pergi menjemput kebahagiaan yang selama ini hilang dalam diri gadis tersebut.
Selasa, 14 April 2009
MOHON DOANYA
Akhirnya gue bisa nulis juga. Kemaren2 gue masih sibuk sama try out terus sekarang gue juga lagi ujian praktek. Tadi ujian praktek bahasa Indonesia. Kita diminta buat semacam pagelaran seni gitu. Dan sumpah abis itu bener2 bikin capek. Eits!nggak cuma capek tapi seru abis. Pokoknya gue masih belum bisa cerita seperti apa sih pagelaran yang kita buat.
Yang paling penting Senin UAN udah dimulai. Gue deg2an abis. Gue nggak bisa ngomong apa2 lagi. Akhirnya hari itu datang juga. Hari penentuan dimana gue bakal ngadepin sesuatu yang baru lagi. Gue sama temen2 gue udah brusaha menyiapkan segala sesuatunya dengan baik. Belajar. Ya, gitulah.
Tapi, kok gue malah sedih?Yups, gimana nggak gue bakal pisah sama sohib2 terbaik gue yang gue sayang. Duh...pengen nangis nih. Nggak sanggup deh pisah sama mereka. Suka duka sama mereka udah nggak bisa diungkapin dengan kata2. Makanya gue mohon doanya biar kita bisa jalanin UAN ini dengan baik dan Insya Allah bisa mendapatkan nilai yang baik pula.
AMINNNN....
Yang paling penting Senin UAN udah dimulai. Gue deg2an abis. Gue nggak bisa ngomong apa2 lagi. Akhirnya hari itu datang juga. Hari penentuan dimana gue bakal ngadepin sesuatu yang baru lagi. Gue sama temen2 gue udah brusaha menyiapkan segala sesuatunya dengan baik. Belajar. Ya, gitulah.
Tapi, kok gue malah sedih?Yups, gimana nggak gue bakal pisah sama sohib2 terbaik gue yang gue sayang. Duh...pengen nangis nih. Nggak sanggup deh pisah sama mereka. Suka duka sama mereka udah nggak bisa diungkapin dengan kata2. Makanya gue mohon doanya biar kita bisa jalanin UAN ini dengan baik dan Insya Allah bisa mendapatkan nilai yang baik pula.
AMINNNN....
Kamis, 02 April 2009
TELMI..??SO, WHAT..!!
T-e-l-m-i...Kalimat ini paling sering diucapin ke gue. Hiks..Hiks...T_T. Tapi, setelah gue melakukan observasi sama diri gue kayaknya emang gue beneran telmi deh. O,God. Kenapa Engkau memberikan cobaan yang luar biasa hebatnya kepada hamba-Mu ini? Yup, setiap kali gue dibilang telmi kalimat itu yang selaluu gue ucapin dalem ati. Hehe..
Ada case dimana gue sampe sekarang bingung sebenernya yang telmi itu gue atau temen gue??Kejadiannya udah lumayan lama sih. Pas semester 1 kemaren. Waktu itu lagi jam kosong. Gue lupa pelajaran apa. Biasalah...kalo kelas gue lagi ada jam kosong bukannya belajar malah ribut. Tapi, ributnya asyik. Hahaha..
Jadi ada gue,Bela sama Rizki. Awalnya yang mulai pembicaraan itu Rizki. Dia cerita kalo kemaren itu dia habis belanja bulanan sama nyokapnya.
Rizki :"huh!kemaren gue habis belanja bulanan ni sama nyokap gue."
Bela :"kemana?"
Rizki :"puncak."
Bela :"ooo..."
Saat itu gue si masih adem ayem aja. Tiba2 alis gue ngerut. Dalem ati "kok si Rizki jauh banget ya belanja sampe puncak."Gue mulai bingung. Terus temen gue Bela juga nyambung..
Bela :"gue juga biasanya sama nyokap gue belanja ke puncak.."
Wow!Gue pikir hebat banget ya Rizki sama Bela belanja sampe Puncak.
Gue malah tambah bingung. Gila..Kayaknya ortu mereka itu mau punya uang tinggal ambil do pohon aja kali ya. Tinggal di petik gitu. Gue punya mulai nyambung dengan percakapan yang cukup membuat gue penasaran. Dengan segenap kepolosan (baca:telmi) gue, gue mulai ngomong..
Gue :"o, ya. Emangnya di puncak lo belanja apaan?"
Bela :"macem2. Shampo, sabun, gula,odol banyak lah. Namanya juga belanja bulanan."
Gue :"???".. Perasaan gue di puncak kan cuma jual ubi peyeum, jagung bakar. Nggak ada tuh yang namanya odol,shampo atau whatever lah. "Terus,disana dingin kan?"
Bela :"ya,iyalah. Wong, ada AC-nya kok."
Gue :"???".. AC?Oh, mungkin AC alam. Disana kan emang dingin. "lo naek apa kesana?"
Bela :"naek motor. Lagian nggak terlalu jauh banget lah. Meskipun lo tau rumah gue tapi, deket kok."
Gue :"............."Oke. Gue cuma bisa diem. Deket?Motor?Hebat banget. Emang udah ada gitu motor yang bisa terbang?Kapan launching-nya?Kok gue nggak tau?
Bela :"gue si kalo ada diskon baju kesana. Tapi, bosen juga si. Bolak balik."
Gue :".............."Baju?Sejak kapan?Daripada gue tambah bingung mending gue nanya. "dari tadi lo ngomong puncak yang mana si?"
Bela :"puncak supermarket."
Gue :....
Jadi yang telmi kayaknya.....EMANG GUE. Pliss..deh. Sejak saat itu gue semakin tau kayaknya emang gue yang punya masalah. Hehe..PEACE
Ada case dimana gue sampe sekarang bingung sebenernya yang telmi itu gue atau temen gue??Kejadiannya udah lumayan lama sih. Pas semester 1 kemaren. Waktu itu lagi jam kosong. Gue lupa pelajaran apa. Biasalah...kalo kelas gue lagi ada jam kosong bukannya belajar malah ribut. Tapi, ributnya asyik. Hahaha..
Jadi ada gue,Bela sama Rizki. Awalnya yang mulai pembicaraan itu Rizki. Dia cerita kalo kemaren itu dia habis belanja bulanan sama nyokapnya.
Rizki :"huh!kemaren gue habis belanja bulanan ni sama nyokap gue."
Bela :"kemana?"
Rizki :"puncak."
Bela :"ooo..."
Saat itu gue si masih adem ayem aja. Tiba2 alis gue ngerut. Dalem ati "kok si Rizki jauh banget ya belanja sampe puncak."Gue mulai bingung. Terus temen gue Bela juga nyambung..
Bela :"gue juga biasanya sama nyokap gue belanja ke puncak.."
Wow!Gue pikir hebat banget ya Rizki sama Bela belanja sampe Puncak.
Gue malah tambah bingung. Gila..Kayaknya ortu mereka itu mau punya uang tinggal ambil do pohon aja kali ya. Tinggal di petik gitu. Gue punya mulai nyambung dengan percakapan yang cukup membuat gue penasaran. Dengan segenap kepolosan (baca:telmi) gue, gue mulai ngomong..
Gue :"o, ya. Emangnya di puncak lo belanja apaan?"
Bela :"macem2. Shampo, sabun, gula,odol banyak lah. Namanya juga belanja bulanan."
Gue :"???".. Perasaan gue di puncak kan cuma jual ubi peyeum, jagung bakar. Nggak ada tuh yang namanya odol,shampo atau whatever lah. "Terus,disana dingin kan?"
Bela :"ya,iyalah. Wong, ada AC-nya kok."
Gue :"???".. AC?Oh, mungkin AC alam. Disana kan emang dingin. "lo naek apa kesana?"
Bela :"naek motor. Lagian nggak terlalu jauh banget lah. Meskipun lo tau rumah gue tapi, deket kok."
Gue :"............."Oke. Gue cuma bisa diem. Deket?Motor?Hebat banget. Emang udah ada gitu motor yang bisa terbang?Kapan launching-nya?Kok gue nggak tau?
Bela :"gue si kalo ada diskon baju kesana. Tapi, bosen juga si. Bolak balik."
Gue :".............."Baju?Sejak kapan?Daripada gue tambah bingung mending gue nanya. "dari tadi lo ngomong puncak yang mana si?"
Bela :"puncak supermarket."
Gue :....
Jadi yang telmi kayaknya.....EMANG GUE. Pliss..deh. Sejak saat itu gue semakin tau kayaknya emang gue yang punya masalah. Hehe..PEACE
Rabu, 01 April 2009
ADVICE
Yup, setiap orang pasti butuh advice. Nggak bisa nggak. Kita kan makhluk sosial (ceile..gaya nya gue. Padahal ulangan KWN aja masih sering remedial) tentunya kita nggak bisa hidup sendiri di dunia yang luas dan besar ini. Pastinya kita butuh orang lain. Itu jelas. Nah, as a human kita pasti sering banget ngalamin banyak masalah.
Menyelesaikan masalah itu nggak gampang. Kalo kita salah ambil jalan udah...SELESAI. So,kita butuh banget advice dari orang lain. Setidaknya kita bisa berbagi sedikit masalah kita. Yang paling penting kita pasti dapet advice gratis. Ya...walaupun terkadang advice yang di kasih juga nggak selamanya sejalan dengan pemikiran kita.
Misalnya, ada salah satu temen cowo gue. Nggak usah disebutin lah ya namanya. Anggap aja dia Mr.X. Dia ini kalo urusan cinta pasti gagal mlulu. Hehe..Sebenernya sih sama kayak gue. Tiap kali dia deketin cewe ada2 aja masalahnya. Ntah itu cewenya balik lagi sama mantannya atau cewenya cuma anggap dia temen aja. Yang lebih parah cewe itu anggap dia sebagai pelampiasan. Hiiii.
Jadi, one day dia dateng ke gue buat minta advice..
Mr. X :"dar, jadi gimana nih menurut lo?Gue tu udah terlanjur sayaaaang banget sama dia. Tapi, dianya malah milih balik ke mantannya yang jelas2 udah nyakitin dia. Saran lo apa?"
Gue :"hoho..Gampang banget tau. Dasar!ciri2 siswa yang gampang menyerah. Mati satu tumbuh seribu.."
Mr. X :"nggak gampang tau. Secara gue udah gimana gitu ama dia."
Gue :"Ceile..Gaya lo. Maut. Gini ya kalo menurut gue...onta di arab sono kan masih pada jomblo. Pacarin aja satu. Paling kendala terbesar lo, lo harus siap pacaran long distance. Dan...kayaknya lo harus private sama gue buat belajar bahasa onta. Gue jaminnn..Dia bakal setia ama lo. Secara cuma lo yang setia ama itu onta. Hahaha..."
Mr. X :"S-A-R-A-P...I-D-I-OT..."
Gue :....Gue cuma bisa diem.
Ya..gue akui kalo gue emang salah banget kasih advice sama dia kayak gitu. Percaya nggak percaya itu advice terburuk yang pernah gue kasih sama sohib gue. Dan sampai saat ini dia nggak pernah lagi mau curhat sama gue. Padahal gue cuma maen2 lo saat itu. Mungkin dia salah paham sama gue. Tapi, setelah gue teliti kayaknya itu emang salah gue. Hehe..Sorry ya, bro. Untungnya dia nggak marah. Hihihi...
Makanya gue nggak mau jadi psikolog. Mampus!kalo gue asal2an kasih advice. Misalnya ada pasien yang udah putus asa karena ditinggalin pacarnya. Dateng ke gue dan minta saran. Eh!gue malah saranin...BUNUH DIRI AJA LO. Susah amat. O,TIDAAAAKKK...Jangan sampe deh.
Menyelesaikan masalah itu nggak gampang. Kalo kita salah ambil jalan udah...SELESAI. So,kita butuh banget advice dari orang lain. Setidaknya kita bisa berbagi sedikit masalah kita. Yang paling penting kita pasti dapet advice gratis. Ya...walaupun terkadang advice yang di kasih juga nggak selamanya sejalan dengan pemikiran kita.
Misalnya, ada salah satu temen cowo gue. Nggak usah disebutin lah ya namanya. Anggap aja dia Mr.X. Dia ini kalo urusan cinta pasti gagal mlulu. Hehe..Sebenernya sih sama kayak gue. Tiap kali dia deketin cewe ada2 aja masalahnya. Ntah itu cewenya balik lagi sama mantannya atau cewenya cuma anggap dia temen aja. Yang lebih parah cewe itu anggap dia sebagai pelampiasan. Hiiii.
Jadi, one day dia dateng ke gue buat minta advice..
Mr. X :"dar, jadi gimana nih menurut lo?Gue tu udah terlanjur sayaaaang banget sama dia. Tapi, dianya malah milih balik ke mantannya yang jelas2 udah nyakitin dia. Saran lo apa?"
Gue :"hoho..Gampang banget tau. Dasar!ciri2 siswa yang gampang menyerah. Mati satu tumbuh seribu.."
Mr. X :"nggak gampang tau. Secara gue udah gimana gitu ama dia."
Gue :"Ceile..Gaya lo. Maut. Gini ya kalo menurut gue...onta di arab sono kan masih pada jomblo. Pacarin aja satu. Paling kendala terbesar lo, lo harus siap pacaran long distance. Dan...kayaknya lo harus private sama gue buat belajar bahasa onta. Gue jaminnn..Dia bakal setia ama lo. Secara cuma lo yang setia ama itu onta. Hahaha..."
Mr. X :"S-A-R-A-P...I-D-I-OT..."
Gue :....Gue cuma bisa diem.
Ya..gue akui kalo gue emang salah banget kasih advice sama dia kayak gitu. Percaya nggak percaya itu advice terburuk yang pernah gue kasih sama sohib gue. Dan sampai saat ini dia nggak pernah lagi mau curhat sama gue. Padahal gue cuma maen2 lo saat itu. Mungkin dia salah paham sama gue. Tapi, setelah gue teliti kayaknya itu emang salah gue. Hehe..Sorry ya, bro. Untungnya dia nggak marah. Hihihi...
Makanya gue nggak mau jadi psikolog. Mampus!kalo gue asal2an kasih advice. Misalnya ada pasien yang udah putus asa karena ditinggalin pacarnya. Dateng ke gue dan minta saran. Eh!gue malah saranin...BUNUH DIRI AJA LO. Susah amat. O,TIDAAAAKKK...Jangan sampe deh.
Langganan:
Komentar (Atom)

